Beranda | Artikel
Wajibkah Menjawab Salam?
Selasa, 14 Juni 2022

Wajibkah Menjawab Salam?

Pertanyaan:

Apakah benar bahwa menjawab salam itu wajib hukumnya? Bagaimana dengan salam yang disampaikan melalui whatsapp atau media sosial? Apakah wajib juga untuk dijawab? Terima kasih sebelumnya.

Jawaban:

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, ash-shalatu was salamu ‘ala nabiyyina Muhammad, wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Amma ba’du.

Menjawab salam hukumnya wajib. Karena Allah ta’ala memerintahkan kita untuk menjawab salam. Sebagaimana dalam firman Allah ta’ala

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا

“Apabila kamu dihormati dengan suatu tahiyyah (penghormatan), maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS. An-Nisa: 86).

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلَامِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ

“Hak sesama Muslim ada lima: membalas salamnya, menjenguknya ketika ia sakit, mengikuti jenazahnya yang dibawa ke kuburan, memenuhi undangannya, dan ber-tasymit ketika ia bersin” (HR. Bukhari no.1164, Muslim no.4022).

Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ menjelaskan rincian hukum menjawab salam. Beliau berkata:

وأما جواب السلام فهو فرض بالإجماع، فإن كان السلام على واحد، فالجواب: فرض عين في حقه، وإن كان على جميع فهو فرض كفاية، فإذا أجاب واحد منهم أجزأ عنهم، وسقط الحرج عن جميعهم، وإن أجابوا كلهم كانوا كلهم مؤدين للفرض، سواء ردوا معاً أو متعاقبين، فلو لم يجبه أحد منهم أثموا كلهم، ولو رد غير الذين سلم عليهم لم يسقط الفرض والحرج عن الباقين

“Menjawab salam hukumnya wajib berdasarkan ijma ulama. Jika salamnya kepada satu orang maka menjawab salam fardhu ‘ain bagi dia. Jika salamnya kepada banyak orang, maka fardhu kifayah bagi mereka untuk menjawab. Jika sudah dijawab oleh satu orang di antara mereka, maka sudah cukup, dan gugur kewajiban dari yang lain. Jika mereka semua menjawab salam maka mereka semua dianggap menunaikan kewajiban. Baik mereka menjawab secara berbarengan maupun bergantian. Namun jika di antara mereka tidak ada yang menjawab sama sekali, mereka semua berdosa. Jika mereka menjawab salam dari orang lain selain orang yang pertama tadi, maka tidak menggugurkan kewajiban dan tanggungan mereka” (Al-Majmu’ Syarhul Muhadzab, 4/460).

Demikian juga, salam berupa tulisan baik melalui pesan Whatsapp, SMS, dan media sosial lainnya. Hukumnya juga wajib untuk dijawab. Namun jika salam tersebut disampaikan kepada pemirsa yang umum dan banyak jumlahnya, sudah gugur kewajiban menjawab salam jika salah seorang sudah menjawab. Sebagaimana dijelaskan oleh An-Nawawi rahimahullah.

Kemudian, salam yang disampaikan melalui tulisan, boleh dijawab dengan tulisan juga, atau boleh juga dijawab dengan lisan. Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah mengatakan:

إن كان السلام عليه بالإرسال لزمه الرد باللفظ، وإن كان بالكتابة لزمه الرد بها، أو باللفظ

“Salam jika disampaikan secara lisan melalui utusan, maka wajib dijawab dengan lafadz (lisan). Namun jika melalui tulisan, maka wajib dijawab dengan tulisan juga atau dengan lafadz (lisan)” (Al-Fatawa Al-Kubra, 4/226).

Sehingga orang yang menyampaikan salam melalui pesan Whatsapp, SMS, dan semisalnya, jika salamnya tidak dibalas dengan tulisan, hendaknya berprasangka baik bisa jadi salamnya sudah dibalas dengan lisan. 

Wallahu a’lam. Semoga Allah ta’ala memberi taufik.

***

Dijawab oleh Ustadz Yulian Purnama, S.Kom. 


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/38624-wajibkah-menjawab-salam.html